PSU :
- Trafo : Toroidal 500 watt, dimodifikasi, lilitan sekunder digulung ulang sesuai kebutuhan
- Diode : brigde Motorola 25 A
- Kapasitor : 2 buah Nippon Chemicon 33.000 MFD 50 V
Main Power :
- Resistor : berbagai jenis : Takman, Kiwame, metal oksid standar (tanpa merk), resistor semen/batu 0,47 ohm 5 watt, trimport (merk gak jelas) dan NTC 4,7 K Ohm
- Transistor : BC 650 dan BC 550
- JFET : 2SK170 dan 2SJ74
- Mosfet : IRFP9240 dan IRFP240
Alat bantu lain :
- Digital Multimeter Sanwa CD800a
- Analog Multimeter Sunwa YX-360TRn
- Timah WBT
- Solder, pemotong kabel, dll
- Tidak lupa kaca pembesar dan kacamata (+) positif untuk membantu penyolderan
- Termometer digital
Mulai Penyolderan :
- Dimulai dengan menyolder seluruh resistor 0,5 W dan dilanjutkan trimport pastikan terkoneksi dengan baik
- Selanjutnya transistor dan JFET, disolder dengan hati-hati, jarak antar kaki-kaki cukup dekat
- Pilihan berikut adala thermistor dan dilanjutkan dengan resistor 3 watt dan 5 watt
- Terakhir bagian mosfet dan kabel catu daya, input dan output
Pertama digunakan catu daya output sekunder AC : 18 V CT, dan diperoleh tegangan DC sebesar +/-24 V. Tetapi ketika dihubungkan dengan rangkaian power F5 terjadi penurunan yang signifikan menjadi +/- 18,4 V. Akhirnya trafo dibonkar ulang dan lilitan sekunder ditambah masing-masing 10 lilitan, sehingga setelah ada beban diperoleh tegangan +/- 22,5 volt, sudah cukup baik.
Pengukuran Arus :
Untuk memudahkan pada waktu pengukuran arus, digunakan 2 buah multimeter, DMM digunakan untuk mengukur tegangan R11 atau R12, sedangkan multimeter analog untuk mengukur tegangan pada otuput.
Dengan mengatur kombinasi P1 dan P2 (bergantian) hingga diperoleh tegangan pada R11 atau R12 sebesar 0,6 V (600 mV) dan tegangan pada output 0 Volt atau maks +/- 10 mV, perlu kesabaran dan ketelitian. Perhatikan sebelum catu daya terpasang pastikan posisi P1 dan P2 berada pada nilai minimum.
Temperatur Heat Sink :
Pengukuran arus telah selesai (diset pada 607 mV), dibiarkan beberapa saat, selanjutnya temperatur heatsink diukur diperoleh angka 71,3 derajat Celsius, stabil pada suhu tersebut dengan waktu lama, cukup untuk proses pasteurisasi. Kemungkinan heatsink terlalu kecil sehingga tidak mampu menyalurkan panas dengan baik. Solusinya adalah dengan memasang Fan (kipas) yang diarahkan pada heatsink, akhirnya diperoleh temperatus heatsink sekitar 45 derajat Celsius, terjadi penurunan yang signifikan
Hasilnya :
Perlengkapan untuk percobaan apa adanya yang dimiliki yaitu :
- DVD player Denon DV1730
- Preamp Tube 6SN7 SRPP
- Speaker Quad 11L2
- Perkabelan : Canare