Sabtu, 20 Agustus 2011

First Watt Nelson Pass F5 Power Amplifier

Setelah memakan waktu cukup lama dengan dipaksakan untuk merakitnya, akhirnya berdendang juga Power F5. Diawali dengan pemilihan komponen yang mudah dipasaran dan harga sesuai dengan kemampuan, mau pakai komponen bagus masih berebut dengan kebutuhan primer lainnya, sebagai berikut :


PSU :
  • Trafo : Toroidal 500 watt, dimodifikasi, lilitan sekunder digulung ulang sesuai kebutuhan
  • Diode : brigde Motorola 25 A
  • Kapasitor : 2 buah Nippon Chemicon 33.000 MFD 50 V

Main Power : 
  • Resistor : berbagai jenis : Takman, Kiwame, metal oksid standar (tanpa merk), resistor semen/batu 0,47 ohm 5 watt, trimport (merk gak jelas) dan NTC 4,7 K Ohm
  • Transistor : BC 650 dan BC 550
  • JFET : 2SK170 dan 2SJ74
  • Mosfet : IRFP9240 dan IRFP240
 Pendingin : 10 sirip horizontal ukuran 12 cm X 30 cm sebanyak 2 buah

Alat bantu lain :
  • Digital Multimeter Sanwa CD800a
  • Analog Multimeter Sunwa YX-360TRn
  • Timah WBT
  • Solder, pemotong kabel, dll
  • Tidak lupa kaca pembesar dan kacamata (+) positif untuk membantu penyolderan
  • Termometer digital

Mulai Penyolderan :
  • Dimulai dengan menyolder seluruh resistor 0,5 W dan dilanjutkan  trimport pastikan terkoneksi dengan baik
  • Selanjutnya transistor dan JFET, disolder dengan hati-hati, jarak antar kaki-kaki cukup dekat
  • Pilihan berikut adala thermistor dan dilanjutkan dengan resistor 3 watt dan 5 watt
  • Terakhir bagian mosfet dan kabel catu daya, input dan output
Catu Daya
Pertama digunakan catu daya output sekunder AC : 18 V CT, dan diperoleh tegangan DC sebesar +/-24 V. Tetapi ketika dihubungkan dengan rangkaian power F5 terjadi penurunan yang signifikan menjadi +/- 18,4 V. Akhirnya trafo dibonkar ulang dan lilitan sekunder ditambah masing-masing 10 lilitan, sehingga setelah ada beban diperoleh tegangan +/- 22,5 volt, sudah cukup baik.

Pengukuran Arus :
Untuk memudahkan pada waktu pengukuran arus, digunakan 2 buah multimeter, DMM digunakan untuk mengukur tegangan R11 atau R12, sedangkan multimeter analog untuk mengukur tegangan pada otuput.
Dengan mengatur kombinasi P1 dan P2 (bergantian) hingga diperoleh tegangan pada R11 atau R12 sebesar 0,6 V (600 mV) dan tegangan pada output 0 Volt atau maks +/- 10 mV, perlu kesabaran dan ketelitian. Perhatikan sebelum catu daya terpasang pastikan posisi P1 dan P2 berada pada nilai minimum.

Temperatur Heat Sink :
Pengukuran arus telah selesai (diset pada 607 mV), dibiarkan beberapa saat, selanjutnya temperatur heatsink diukur diperoleh angka 71,3 derajat Celsius, stabil pada suhu tersebut dengan waktu lama, cukup untuk proses pasteurisasi. Kemungkinan heatsink terlalu kecil sehingga tidak mampu menyalurkan panas dengan baik. Solusinya adalah dengan memasang Fan (kipas) yang diarahkan pada heatsink, akhirnya diperoleh temperatus heatsink sekitar 45 derajat Celsius, terjadi penurunan yang signifikan

Hasilnya :
Perlengkapan untuk percobaan apa adanya yang dimiliki yaitu :
  • DVD player Denon DV1730 
  • Preamp Tube 6SN7 SRPP
  • Speaker Quad 11L2
  • Perkabelan : Canare 
Suara yang dihasilkan cukup bagus khususnya pada nada tinggi dan menengah, suara mBa Emi Fujita terdengar lantang dan detail. Nada tinggi yang sebelumnya tidak terdengar, berkat F5 ini akhirnya muncul juga ditampilkan dengan detail dan transpsran. Untuk nada rendah agak sulit mengingat speaker yang digunakan berukuran kecil, namun untuk musik tertentu suara bas terasa bagus juga. Ini menurut pendengaran kuping yang terbiasa dengan suara speaker aktif
























Sabtu, 14 Mei 2011

Power Supply Preamp Tube 6SN7

Melengkapi artikel sebelumnya tentang Preamp Tube 6SN7 SRPP, kali ini ditampilkan power suply atau catu daya untuk preamp tersebut. Filter yang digunakan untuk premp tersebut menggunakan konfigurasi CRC seperti gambar berikut :

Tegangan sekunder 225 - 0 - 225 V AC disearahkan oleh tube rectifier 6X4 dan filter C 1 sebesar 100 uF 400 V selanjutnya melalui filter R1, R2 dan C2, C3, hingga diperoleh tegangan DC kurang lebih 260 V (B +, B -), sudah cukup sebagai catu daya tube 6SN7. Dengan resistor pembagi tegangan yaitu R3 : 150 K dan R4 : 22 K serta capasitor C4 : 100 uF 100 V, pada titik A diperoleh kurang lebih 50 V DC. Sedangkan untuk heater 6X4 menggunakan tegangan 6,3 V AC (langsung dari tegangan sekunder transformator).
Untuk heater tube 6SN7 menggunakan regulator LM317 dan transistor TIP3055. Trimport P 1 berfungsi sebagai pengatur tegangan hingga diperoleh 6,3 V DC.Untuk mencegah terjadinya dengung maka titik A pada catudaya untuk tube 6SN7 dihubungkan dengan titik A' pada catu daya heater tube 6SN7. Jangan lupa IC LM317, transistor TIP 3055 menempel pada keping pendingin.
Setelah tegangan diperoleh sesuai yang telah ditentukan, hubungkan B (+) sebagai tegangan positif pada pin (5) tube 6SN7 dan B (-) sebagai gorund, serta titik A' dan titik 6,3 V sebagai catu daya heater dihubungkan pada kaki (pin) 7 dan 8 tube 6SN7.
Dingatkan kembali : periksa ulang perkabelan serta koneksinya dan ukur kembali tegangan pada catu daya.
Jika tidak ada yang salah pasti sukses .... preamp bisa berfungsi dengan baik, dan melantunkan lagu dengan merdunya. Untuk hasil terbaik sesuai selera silahkan diutak-atik aja mana yang pas dan cocok.....
Selamat mencoba.......




Jumat, 06 Mei 2011

Preamp tube 6SN7 SRPP

Membuat preamp tabung ternyata tidak sesulit yang diperkirakan, asalkan kita pastikan bahwa sambungan-sambungan telah terhubung sesuai dengan skema rangkaian yang tersedia, serta nilai komponen dan tegangan yang digunakan telah sesuai.

Hal ini berdasarkan pengalaman saya dalam membuat preamp berbasis tabung untuk pertama kalinya, yang penting berani mencoba dan hati-hati.
Skema diperoleh dari internet (lupa website-nya) seperti gambar disamping :


Skema sangat sederhana tetapi suara yang dikeluarkan .... mengesankan... walaupun menggunakan kompoenen yang biasa aja,
Tabung menggunakan Sylvania 6SN7 GTB, resistor Takman, capasitor Wima MKP dan elco biasa, capasitor coupling Solen 3,3 uF 400 V (cabutan dari crossover, entah KW I, II atau ...).
Perkawatan menggunakan PCB (buat sendiri) kalau Point to Point suka bingung.
Untuk catu daya menggunakan rectifier Tube 6X4 Jan Phillips (Heater AC 6,3 V) dengan filter CRC (untuk mencegah dengung kurang lebih 25 % dari catu daya dihubungkan dengan salah satu kutub catu daya heater tube 6SN7).
Catu daya heater 6SN7 menggunakan regulator LM317 paralel dengan 2 buah transistor TIP 3055 hingga diperoleh tegangan 6,3 V.
Trafo daya custum by SAP dengan tegangan primer 225 V - 0 - 225 V (80 mA), 0 - 6,3 V (1 A) dan 0 - 9 V (2,5 A).
Uji dengar menggunakan peralatan yang ada (menurut pendengaran saya) :
-  Pertama kali terdengar sih biasa aja, tetapi lama-lama makin terasa perbedaannya suara mid lebih tebal dan nada tinggi terdengar halus dan detail mengakibatkan makin betah dengar musik (sebelumnya belum tentu seminggu sekali DVD, amplifier dan speaker berbunyi)
Rencana akan upgrade seluruh capasitor termasuk dicatu daya, selanjutnya baru cari power amplifier yang cocok, apakah GC (3886, 1875) atau mosfet (F5 atau ada saran ...), entahlah masih pikir-pikir sesuai budget .......



 Untuk para DIY-er silahkan mencoba walaupun belum berpengalaman asal hati-hati